Pengumuman & Pemberitahuan
4 posters
Halaman 1 dari 1
Pengumuman & Pemberitahuan
AWW
Wacana utama untuk tugas kuliah 21/11 sudah saya masukkan ke dropbox. Saya kompres 2x dengan RAR dan ZIP. Invite saya kirim ke sebuah email yang saya ketahui, untuk yang lain silakan posting alamat emailnya agar bisa saya invite masuk ke dropbox perkuliahan ini.
Berikut ini adalah petunjuk untuk mengakses wacana tersebut.
Silakan posting tulisan anda sebelum jam 20.00, meliputi karakteristik & kelebihan dari topik yang anda pilih. Jangan lupa persiapkan .PPT untuk presentasi minggu depan. Baca dan pahami sebaik-baiknya topik yang anda pilih, dan siap adu argumen di minggu depan (29/11).
Demikian umuman kali ini, trims atas perhatiannya.
WWW
by TTx
Wacana utama untuk tugas kuliah 21/11 sudah saya masukkan ke dropbox. Saya kompres 2x dengan RAR dan ZIP. Invite saya kirim ke sebuah email yang saya ketahui, untuk yang lain silakan posting alamat emailnya agar bisa saya invite masuk ke dropbox perkuliahan ini.
Berikut ini adalah petunjuk untuk mengakses wacana tersebut.
- Carilah file bernama "wacana.pcd"
- Ganti ekstensinya menjadi "wacana.rar"
- Unrar dengan password: murdanta
- Akan mendapat file yaitu "wacana.doc"
- Ganti ekstensinya menjadi "wacana.zip"
- Unzip dengan password: atmaturida
- Akan mendapat file "wacana.dat"
- Ubahlah ekstensinya menjadi .pdf
- Buka dengan Acrobat Reader atau aplikasi PDF reader lain.
Silakan posting tulisan anda sebelum jam 20.00, meliputi karakteristik & kelebihan dari topik yang anda pilih. Jangan lupa persiapkan .PPT untuk presentasi minggu depan. Baca dan pahami sebaik-baiknya topik yang anda pilih, dan siap adu argumen di minggu depan (29/11).
Demikian umuman kali ini, trims atas perhatiannya.
WWW
by TTx
Re: Pengumuman & Pemberitahuan
Alamat email dropbox saya : [You must be registered and logged in to see this link.]
Tugas MDJ IPTV
bayu ikhsan nugara
11016007
IPTV
Internet Protocol Television (IPTV) adalah metode penyaluran gambar dan suara televisi melalui IP. IPTV merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan sebuah video stream yang di-encode sebagai serangkaian paket berbasis IP.
Proses penerimaan siaran televisi pada IPTV tidak berbeda dengan dua metode yang sudah dikenal sebelumnya, yakni menggunakan antena penerima sinyal dari pemancar untuk televisi konvensional, dan menggunakan kabel untuk televisi kabel. Perbedaannya terletak pada tipe data yang dikirimkan dari stasiun televisi ke rumah-rumah.
Pada IPTV, data yang dikirimkan oleh penyedia siaran televisi berupa paket-paket berbasis IP yang diterjemahkan oleh pesawat televisi pelanggan sebagai data gambar dan suara.
Cara Kerja IPTV
Decoder yang sudah tertancap di pesawat televisi dihubungkan dengan jalur Internet DSL di rumah-rumah. Alat ini bertanggung jawab menyatukan kembali paket-paket berbasis IP yang diterima dari penyedia siaran IPTV ke dalam bentuk video stream yang koheren, dan men-decode-nya menjadi gambar dan suara.
Tugas tersebut sebenarnya bisa digantikan oleh komputer. Namun, sangat jarang orang meletakkan komputer yang selalu menyala di samping pesawat televisi, bukan? Oleh karena itu, sebuah kotak decoder yang dinilai kecil dinilai masih lebih efisien ketimbang memaksa komputer melakukan tugas tersebut.
Sebagian besar video dalam sistem IPTV di-encode dalam format MPEG-2, kendati format H.264 dan Windows Media juga memungkinkan. Video stream ini dipecah menjadi paket-paket berbasis IP dan dimasukkan ke dalam jaringan milik penyedia siaran IPTV (yang juga perusahaan telekomunikasi) tempat dimana data-data lain (voice dan data) berjalan.
Lantas, bagaimana memperlakukan data video stream tersebut agar tidak tersendat sampai ke pesawat televisi pemirsa? Penyedia sistem IPTV menerapkan Quality of Service (QoS) yang
data video stream untuk mencegah terjadinya delay, atau terputusnya sinyal siaran IPTV.
Stasiun Relay
Pelanggan biasanya tidak terhubung langsung dengan kantor pusat penyedia layanan siarn IPTV, melainkan melalui stasiun relay atau kantor cabang terdekat. Di kantor cabang inilah siaran yang berasal dari kantor pusat, dipadukan dengan local content, seperti channel televisi, iklan, serta video on demand (VoD). Di sini pula lah sebuah middleware IPTV ditempatkan.
Middleware IPTV merupakan sekumpulan software yang melayani otentikasi pelanggan, permintaan perubahan channel, tagihan, permintaan VoD, dan lain-lain. Seluaruh channel siaran IPTV dikirimkan kepada stasiun relay secara simultan, yang biasanya menimbulkan efek leher botol di sana.
Leher botol ini disebabkan keterbatasan bandwidth DSL, yang tidak mampu mengantarkan semua channel video stream ke pelanggan dalam waktu yang bersamaan. Hal ini tidak terjadi pada televisi kabel, karena ketersediaan bandwidth kabel yang mencapai hingga 4,5 Gbps. Sementara ADSL2+ yang paling anyar, baru mampu menyediakan bandwidth pada kisaran 25 Mbps.
Lantas, bagaimana cara stasiun relay mengirimkan ratusan channel siaran IPTV kepada pelanggan menggunakan jalur internet DSL? Stasiun relay hanya mengirimkan satu channel siaran IPTV dalam satu waktu. Ketika pelanggan mengganti channel dengan memencet tombol pada remote control misalnya, decoder tidak melakukan tuning seperti pada televisi konvensional dan kabel.
Yang terjadi selanjutnya adalah decoder mengubah channel yang menggunakan IP Group Membership Protocol (IGMP) v2 untuk masuk ke dalam kelompok multicast baru. Ketika stasiun relay menerima pengubahan ini, middleware akan melakukan otentikasi ulang, apakah pelanggan yang bersangkutan memang berlangganan channel baru yang diinginkannya.
Selanjutnya, middleware memerintahkan router yang ada di stasiun relay untuk menambahkan data pelanggan tersebut pada daftar distribusi channel. Dengan demikian, hanya sinyal yang diminta oleh pelanggan yang dikirimkan oleh stasiun relay ke pesawat televisi pelanggan.
Peluang dan Tantangan
Khusus di tanah air, kendala terbesar dalam mengimplementasikan IPTV adalah keterbatasan bandwidth. Karena IPTV tidak menggunakan sinyal frekuensi publik, maka masalah perizinan tidak akan sesulit mendirikan tower pemancar untuk stasiun televisi konvensional. Sementara di negara-negara yang terkenal ketat dengan sensor konten Internet, tentu saja akan ada regulasi tambahan bagi penyedia siaran IPTV.
kekurangan dan kelebihan IPTV
Kekurangan IPTV
Dalam perkembangannya, IPTV yang semakin marak diperbincangkan masih saja ada kekurangan/kelemahannya. Karena bergantung dengan jaringan internet kualitas siaran bisa menurun, seperti gambar siaran yang terputus-putus karena kualitas jaringan yang kurang baik.
Tetapi dengan berbagai macam layanan IPTV serta semakin berkembangnya teknologi, bukan tidak mungkin dimasa mendatang IPTV menggantikan Siaran Televisi yang ada sekarang ini.
Kelebihan IPTV:
Salah satu kelebihannya adalah penyatuan system transmisi televisi dan IP sekaligus yang menggunakan infrastruktur IP tanpa harus investasi tambahan untuk area dan tower/hub transmisi, ijin frequency, engineer, perangkat transmisi dan lain sebagainya. Berikutnya jaringan IP memungkinkan untuk broadcast lebih banyak fungsi dan content (siaran).
Pada system transmisi televisi / jaringan satelit biasa, yang menggunakan technology video brodacast (dvb), semua content siaran) secara terus menerus dipancarkan kepada pemirsa, namun hanya satu content (siaran/channel) yang pada umumnya dilihat satu pemirsa dan mengganti channel bila menginginkan content yang lain.
11016007
IPTV
Internet Protocol Television (IPTV) adalah metode penyaluran gambar dan suara televisi melalui IP. IPTV merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan sebuah video stream yang di-encode sebagai serangkaian paket berbasis IP.
Proses penerimaan siaran televisi pada IPTV tidak berbeda dengan dua metode yang sudah dikenal sebelumnya, yakni menggunakan antena penerima sinyal dari pemancar untuk televisi konvensional, dan menggunakan kabel untuk televisi kabel. Perbedaannya terletak pada tipe data yang dikirimkan dari stasiun televisi ke rumah-rumah.
Pada IPTV, data yang dikirimkan oleh penyedia siaran televisi berupa paket-paket berbasis IP yang diterjemahkan oleh pesawat televisi pelanggan sebagai data gambar dan suara.
Cara Kerja IPTV
Decoder yang sudah tertancap di pesawat televisi dihubungkan dengan jalur Internet DSL di rumah-rumah. Alat ini bertanggung jawab menyatukan kembali paket-paket berbasis IP yang diterima dari penyedia siaran IPTV ke dalam bentuk video stream yang koheren, dan men-decode-nya menjadi gambar dan suara.
Tugas tersebut sebenarnya bisa digantikan oleh komputer. Namun, sangat jarang orang meletakkan komputer yang selalu menyala di samping pesawat televisi, bukan? Oleh karena itu, sebuah kotak decoder yang dinilai kecil dinilai masih lebih efisien ketimbang memaksa komputer melakukan tugas tersebut.
Sebagian besar video dalam sistem IPTV di-encode dalam format MPEG-2, kendati format H.264 dan Windows Media juga memungkinkan. Video stream ini dipecah menjadi paket-paket berbasis IP dan dimasukkan ke dalam jaringan milik penyedia siaran IPTV (yang juga perusahaan telekomunikasi) tempat dimana data-data lain (voice dan data) berjalan.
Lantas, bagaimana memperlakukan data video stream tersebut agar tidak tersendat sampai ke pesawat televisi pemirsa? Penyedia sistem IPTV menerapkan Quality of Service (QoS) yang
data video stream untuk mencegah terjadinya delay, atau terputusnya sinyal siaran IPTV.
Stasiun Relay
Pelanggan biasanya tidak terhubung langsung dengan kantor pusat penyedia layanan siarn IPTV, melainkan melalui stasiun relay atau kantor cabang terdekat. Di kantor cabang inilah siaran yang berasal dari kantor pusat, dipadukan dengan local content, seperti channel televisi, iklan, serta video on demand (VoD). Di sini pula lah sebuah middleware IPTV ditempatkan.
Middleware IPTV merupakan sekumpulan software yang melayani otentikasi pelanggan, permintaan perubahan channel, tagihan, permintaan VoD, dan lain-lain. Seluaruh channel siaran IPTV dikirimkan kepada stasiun relay secara simultan, yang biasanya menimbulkan efek leher botol di sana.
Leher botol ini disebabkan keterbatasan bandwidth DSL, yang tidak mampu mengantarkan semua channel video stream ke pelanggan dalam waktu yang bersamaan. Hal ini tidak terjadi pada televisi kabel, karena ketersediaan bandwidth kabel yang mencapai hingga 4,5 Gbps. Sementara ADSL2+ yang paling anyar, baru mampu menyediakan bandwidth pada kisaran 25 Mbps.
Lantas, bagaimana cara stasiun relay mengirimkan ratusan channel siaran IPTV kepada pelanggan menggunakan jalur internet DSL? Stasiun relay hanya mengirimkan satu channel siaran IPTV dalam satu waktu. Ketika pelanggan mengganti channel dengan memencet tombol pada remote control misalnya, decoder tidak melakukan tuning seperti pada televisi konvensional dan kabel.
Yang terjadi selanjutnya adalah decoder mengubah channel yang menggunakan IP Group Membership Protocol (IGMP) v2 untuk masuk ke dalam kelompok multicast baru. Ketika stasiun relay menerima pengubahan ini, middleware akan melakukan otentikasi ulang, apakah pelanggan yang bersangkutan memang berlangganan channel baru yang diinginkannya.
Selanjutnya, middleware memerintahkan router yang ada di stasiun relay untuk menambahkan data pelanggan tersebut pada daftar distribusi channel. Dengan demikian, hanya sinyal yang diminta oleh pelanggan yang dikirimkan oleh stasiun relay ke pesawat televisi pelanggan.
Peluang dan Tantangan
Khusus di tanah air, kendala terbesar dalam mengimplementasikan IPTV adalah keterbatasan bandwidth. Karena IPTV tidak menggunakan sinyal frekuensi publik, maka masalah perizinan tidak akan sesulit mendirikan tower pemancar untuk stasiun televisi konvensional. Sementara di negara-negara yang terkenal ketat dengan sensor konten Internet, tentu saja akan ada regulasi tambahan bagi penyedia siaran IPTV.
kekurangan dan kelebihan IPTV
Kekurangan IPTV
Dalam perkembangannya, IPTV yang semakin marak diperbincangkan masih saja ada kekurangan/kelemahannya. Karena bergantung dengan jaringan internet kualitas siaran bisa menurun, seperti gambar siaran yang terputus-putus karena kualitas jaringan yang kurang baik.
Tetapi dengan berbagai macam layanan IPTV serta semakin berkembangnya teknologi, bukan tidak mungkin dimasa mendatang IPTV menggantikan Siaran Televisi yang ada sekarang ini.
Kelebihan IPTV:
Salah satu kelebihannya adalah penyatuan system transmisi televisi dan IP sekaligus yang menggunakan infrastruktur IP tanpa harus investasi tambahan untuk area dan tower/hub transmisi, ijin frequency, engineer, perangkat transmisi dan lain sebagainya. Berikutnya jaringan IP memungkinkan untuk broadcast lebih banyak fungsi dan content (siaran).
Pada system transmisi televisi / jaringan satelit biasa, yang menggunakan technology video brodacast (dvb), semua content siaran) secara terus menerus dipancarkan kepada pemirsa, namun hanya satu content (siaran/channel) yang pada umumnya dilihat satu pemirsa dan mengganti channel bila menginginkan content yang lain.
Re: Pengumuman & Pemberitahuan
[You must be registered and logged in to see this link.]
Aulia Sofiansyah- Jumlah posting : 7
Join date : 29.11.12
Age : 30
Lokasi : Palembang Yogyakarta Indonesia
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Thu Jul 24, 2014 6:05 am by Bamban
» Aktivitas ketiga (terakhir)
Thu Jul 24, 2014 12:03 am by Rian SI_08
» Aktivitas ketiga (terakhir)
Wed Jul 23, 2014 8:26 pm by luqman noviantoro
» Aktivitas ketiga (terakhir)
Wed Jul 23, 2014 12:36 am by Admin
» Aktivitas kedua
Tue Jul 22, 2014 12:35 am by Bamban
» Aktivitas kedua
Mon Jul 21, 2014 10:29 pm by Rian SI_08
» Aktivitas kedua
Mon Jul 21, 2014 2:26 pm by Admin
» Aktivitas kedua
Mon Jul 21, 2014 12:16 am by Admin
» Aktivitas pertama
Tue Jul 15, 2014 11:16 am by Admin