Perbandingan Analisis orientasi objek dan Konvensional
Halaman 1 dari 1
Perbandingan Analisis orientasi objek dan Konvensional
OBJECT ORIENTED VS KONVENSIONAL
Dalam dunia pengembang proyek perangkat lunak, terdapat banyak metode, diantaranya metode konvensional dan metode berorientasi objek. Metode – metode tersebut mempunyai perbedaan, baik itu dari segi analisis, desain, maupun pemrogramannya. Metode Konvensional bersifat struktural, dimana struktur data dan perilakunya terpisah. Artinya, untuk mengelolanya dibutuhkan prosedur dan data yang disusun terpisah. Untuk desain dari metode konvensioanal, hanya terdapat satu model, yaitu model waterfall. Adapun fase dari model waterfall adalah
- Analisa dan definisi kebutuhan
Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan requirrement
- Desain sistem dan software
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat luak yang dapat diperkirakan sebelum membuat coding
- Pengkodean (implementasi dan testing unit)
Menerjemahkan desain ke bahasa yang dimengerti komputer
- Pengujian (integrasi dan testing sistem)
Memeriksa program, mencari kesalahan
- Operasi dan maintenance
Pemeliharaan sistem.
Model waterfall adalah model yang jarang dipakai oleh kebanyakan pengembang perangkat lunak, karena berbagai hal. Meski model waterfall ini mempunyai keunggulan yaitu
- Mudah di aplikasikan
- Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
Tapi model waterfall ini juga memiliki banyak permasalahan, yaitu
- Jarang sekali proyek yang prosesnya bisa dilakukan secara sekuensial
- Sukar bagi customer untuk secara eksplisit mengemukakan semua kebutuhannya
- Customer harus sabar, karena model waterfall ini di tiap fasenya harus saling menunggu
- Jika ada developer yang menunda pekerjaan, maka anggota tim lain harus menunggu.
Karena alasan di ataslah, maka kini muncul metode yang lebih modern yang sudah banyak dipakai oleh para pengembang, yaitu metode orientasi objek. Pendekatan berorientasi objek memandang proyek perangkat lunak yang akan dikembangkan sebagai sekumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek – objek dunia nyata. Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek – objek tersebut, yaitu mulai dari abstraksi objek, kelas, dan hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Karakteristik atau sifat – sifat yang dipunyai sebuah sistem berorientasi objek adalah :
- Abstraksi
Merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana.
- Enkapsulasi
Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi - operasi) yang dipunyai objek.
- Pewarisan (inheritance)
Mekanisme agar satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dari dirinya.
- Reusability
Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pad apermasalahan lainnya.
- Generalisasi dan Spesialisasi
Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas da objek yang khusus.
- Komunikasi antar objek
Komunikasi antar objek melalui message (pesan) yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya.
- Polymorphism
Kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda.
Dalam dunia pengembang proyek perangkat lunak, terdapat banyak metode, diantaranya metode konvensional dan metode berorientasi objek. Metode – metode tersebut mempunyai perbedaan, baik itu dari segi analisis, desain, maupun pemrogramannya. Metode Konvensional bersifat struktural, dimana struktur data dan perilakunya terpisah. Artinya, untuk mengelolanya dibutuhkan prosedur dan data yang disusun terpisah. Untuk desain dari metode konvensioanal, hanya terdapat satu model, yaitu model waterfall. Adapun fase dari model waterfall adalah
- Analisa dan definisi kebutuhan
Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan requirrement
- Desain sistem dan software
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat luak yang dapat diperkirakan sebelum membuat coding
- Pengkodean (implementasi dan testing unit)
Menerjemahkan desain ke bahasa yang dimengerti komputer
- Pengujian (integrasi dan testing sistem)
Memeriksa program, mencari kesalahan
- Operasi dan maintenance
Pemeliharaan sistem.
Model waterfall adalah model yang jarang dipakai oleh kebanyakan pengembang perangkat lunak, karena berbagai hal. Meski model waterfall ini mempunyai keunggulan yaitu
- Mudah di aplikasikan
- Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
Tapi model waterfall ini juga memiliki banyak permasalahan, yaitu
- Jarang sekali proyek yang prosesnya bisa dilakukan secara sekuensial
- Sukar bagi customer untuk secara eksplisit mengemukakan semua kebutuhannya
- Customer harus sabar, karena model waterfall ini di tiap fasenya harus saling menunggu
- Jika ada developer yang menunda pekerjaan, maka anggota tim lain harus menunggu.
Karena alasan di ataslah, maka kini muncul metode yang lebih modern yang sudah banyak dipakai oleh para pengembang, yaitu metode orientasi objek. Pendekatan berorientasi objek memandang proyek perangkat lunak yang akan dikembangkan sebagai sekumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek – objek dunia nyata. Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek – objek tersebut, yaitu mulai dari abstraksi objek, kelas, dan hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Karakteristik atau sifat – sifat yang dipunyai sebuah sistem berorientasi objek adalah :
- Abstraksi
Merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana.
- Enkapsulasi
Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi - operasi) yang dipunyai objek.
- Pewarisan (inheritance)
Mekanisme agar satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dari dirinya.
- Reusability
Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pad apermasalahan lainnya.
- Generalisasi dan Spesialisasi
Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas da objek yang khusus.
- Komunikasi antar objek
Komunikasi antar objek melalui message (pesan) yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya.
- Polymorphism
Kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda.
Similar topics
» Thread tugas
» tugas perbandingan analisis konvensional vs berorientasi object
» Untuk aktivitas 13 Desember 2013
» Thread untuk DVB dan konco2-nya
» Thread untuk SAN vs NAS
» tugas perbandingan analisis konvensional vs berorientasi object
» Untuk aktivitas 13 Desember 2013
» Thread untuk DVB dan konco2-nya
» Thread untuk SAN vs NAS
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Thu Jul 24, 2014 6:05 am by Bamban
» Aktivitas ketiga (terakhir)
Thu Jul 24, 2014 12:03 am by Rian SI_08
» Aktivitas ketiga (terakhir)
Wed Jul 23, 2014 8:26 pm by luqman noviantoro
» Aktivitas ketiga (terakhir)
Wed Jul 23, 2014 12:36 am by Admin
» Aktivitas kedua
Tue Jul 22, 2014 12:35 am by Bamban
» Aktivitas kedua
Mon Jul 21, 2014 10:29 pm by Rian SI_08
» Aktivitas kedua
Mon Jul 21, 2014 2:26 pm by Admin
» Aktivitas kedua
Mon Jul 21, 2014 12:16 am by Admin
» Aktivitas pertama
Tue Jul 15, 2014 11:16 am by Admin